Cerita Dibalik PJTL
Waktu menunjukan jam 6 pagi. Alarm
dari HP-ku berbunyi, aku terjaga dibuatnya. Dengan kondisi mata menyala setengah
watt, aku berjalan menuju kamar mandi. Padahal, seharunya aku bisa mandi lebih
siang dari ini.
Ya hari Sabtu (5/4) ini adalah
hari kedua Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut (PJTL) Fakultas Teknologi Informasi
ITS. Meski kantuk masih menhantuiku, hal ini tak menghalangi niatku untuk
segera berangkat menuju ke tempat pelatihan. Pelatihan ini berlangsung di Ruang
TC-102 Sistem Informasi ITS. Aku tiba disana pukul 7.30. Dan ternyata setelah
sampai, aku kira sudah lumayan ramai, namun yang kulihat hanyalah Putra seorang,
teman sejurusanku yang juga mengikuti pelatihan. Kurang lebih pukul 7.45
registrasi dibuka dan ruangan dialihkan ke TC-104.
Pelatihan pertama diisi oleh dua
pemateri, yakni Mbak Friska dan Mbak Asri. Keduanya adalah mahasiswi Teknik
Informatika ITS angkatan 2011. Materi yang dibawakan adalah tentang review materi PJTD yang sebelumnya telah
kami dapatkan di jurusan masing-masing. Disini ingatan kami disegarkan kembali
dengan materi-materi apa saja yang telah kami peroleh selama PJTD sebelumnya.
Pada akhir materi, diberikan dua buah coklat ‘Beng-beng’ kepada dua peserta
teraktif. Dan yang mendapatkannya bukannlah saya.
Materi kedua diberikan oleh
pemateri dari ITS Online, Mbak Jaharani.
Materi yang dibawakan masih seputar menulis berita. Namun genre berita kali ini lebih dalam dari yang sebelumnya. Hal ini
bisa kita lihat dari namanya, In Depth
News. Istilahnya lebih expert lah.
Selain itu ditekankan juga tentang berita investigasi. Dari penjelasannya,
menurut saya berita investigasi ini memang cukup sulit untuk dilakukan. Karena
kita harus menggali lebih dalam tentang masalah publik yang banyak
dipertanyakan. Kesannya mungkin seperti membuat sebuah karya ilmiah karena
untuk mendapatkan informasi ini perlu melakukan pencarian data secara detail sehingga tidak adanya deadline seperti berita-berita yang
lainnya. Disini kita dituntut untuk lebih kritis dan ulet dalam mencari
informasi.
Selanjutnya, kami mendapatkan
tamu spesial yang juga merupakan
pemateri kali ini. Tamu spesial itu adalah orang yang sudah kami temui
kemarin saat kunjungan media. Mbak Ima, salah satu lulusan FIsika ITS dan
bekerja di Radar Surabaya. Ia mempersentasikan tentang marketing dan publishing
pada media cetak. Jujur waktu mendapatkan materi ini, kantuk saya menyerang. Jadi
materi yang masuk ke telinga agak remang-remang.
Diselah-sela materi, Mbak Bila
memberikan kami sebuah game agar
tidak terlalu capek mendengarkan materi. Game
yang diberikan itu adalah kita disuruh menuliskan sepuluh pengalaman unik yang
pernah kita dapatkan. Sebelumnya aku tidak mengerti kenapa disuruh menuliskan
sepuluh hal unik ini. Dan ternyata dari semua peserta itu dipilih sepuluh hal
unik lagi, dan kemudian kita disuruh mencari siapa saja teman kita yang mungkin
salah satunya pernah mengalami hal unik tersebut. Dan ternyata pengalaman unik
saya masuk sepuluh nominasi tersebut. Mungkin hal unik itu ga terlalu penting
jadi saya tidak share saja di tulisan
ini.
Ok, let’s go back to the topic. Tapi sebentar dulu, sebelum
menginjak materi selanjutnya, kami diberikan waktu untuk makan dan menginstal
aplikasi yang nantinya akan digunakan dimateri selanjutnya. Aplikasinya lumayan
gede dan banyak yang belum mempunyai
aplikasi ini, jadi lumayan banyak menghabiskan waktu. Materi selanjutnya ini
tidak berhubungan sama tulis menulis, namun termasuk kedalam kategori
jurnalistik juga.
Materi kali ini adalah masalah
tentang desain grafis. Pematerinya adalah Mas Ian, dari Jurusan Desain Interior
Desain Produk ITS. Saya lumayan tertarik dengan materi ini, jadi kantuk saya
sedikit demi sedikit mereda. Sekilas, Mas Ian menjelaskan tentang dasar-dasar
desain. Dan yang menjadi masalah utama menurutnya adalah pemilihan warna. Benar
mungkin, karena untuk menjadikan sebuah tulisan menjadi menarik adalah bisa
melalui sentuhan desain, dan warna yang digunakan apabila tidak selaras dan
harmoni maka tulisan atau poster tersebut menjadi tidak enak untuk dilihat
bahkan dibaca. Selain menerima materi, kami juga langsung mempraktekannya di
kelas.
Last, adalah materi tentang videografi yang dibawakan oleh Mas
Brantas. Materi ini lumayan asik karena kami banyak menonton contoh-contoh ide
dan pengambilan video yang menarik. Disini kami disuruh untuk menulis hal
menarik apa yang ada di masing-masing video beserta dengan background story-nya.
Dan begitulah cerita tentang PJTL
hari kedua. Acara ditutup dengan sedikit evaluasi dari Mbak Bila. Semoga dihari
terakhir nanti saya tidak mengantuk lagi dan lebih semangat dalam menerima
materi.
Premiere,
pertama dan Utama!