Friday, February 24, 2012

Dota

Dota Vs Ayu Ting-ting

Hari Jum’at, waktu menunjukan pukul 11.30 WITA. “Teng teng”, bel penanda pulang sekolah baru saja berbunyi. Aku bareng teman-temanku mulai bergegas menyiapkan segala perlengkapan. Nahyo, ada apa sih?

Haha, sudah jelas, dilihat dari semangatnya, yang jelas pastinya bukan belajar bareng. Melainkan bermain Dota. Main Dota memang sering digelar dikelasku setiap Jumat atau Sabtu atupun ada hari-hari dimana sekolah tidak belajar efektif. John, mulai datang ke kelasku. Ayong juga datang kekelas pingin ikut battle. Tapi sayangnya, laptopnya Ayong tengah di pinjam pacarnya sendiri, Mitta.

Yah, ga jadi main deh -_-", but It’s ok!

-----------------------------------------------------------------------

“Plak”, ledakan kecil keluar saat Oger memasukan cuk laptopnya ke cuk roll.

Sepintas membuat aku kaget, untungnya tidak terjadi apa-apa. Nah, waktu kami main (Aku, Adewe, Oger, Harik, dan John) laptopnya tidak mau ke isi listrik.

“Beh, ga dikasi main ni kita?”

Tapi, ya sudah terlanjur pingin main, akhirnya aku memutuskan mengambil cuk di kost ku sendiri ditemani Hari (mungkin ini yang namanya semangat membara Dota, hadeh )

Yup, laptop kami mendapat darah segar kembali dari listrik sekolah, kami melanjutkan permainan.

Tapi, saat pertengahan permainan…

“Nak, tolong dikosongkan kelasnya, soalnya akan dibersihkan untuk Sertifikasi Guru besok!” Pak Suandi tiba-tiba datang dan memberitahu kami.

“Ckckck, kayaknya emang ga diizinin main ni!”, pikirku.

“Beh, Gimana ni, selesai?” gumam Oger.

"Cari tempat lain, tapi kemana?", tanya Adewe.

And...

Check these!

“Yok di Kantin!!!” Teriakku.

“Emang ada cuk?” Hari membantah.

“Ada!, yok” ,lanjutku. (Yah, kalo lagi kebelet main Dota, susah dicancel, hhe :D).

“Ga dikelas, dikantin pun jadi!”, nah, ini dia yang namanya semangat membara bermain Dota, Kemana-kemana, dimana-dimana, Just Keep Enjoy and Fun! (y) (Coba kalau semangat belajarku kayak gini, hahay ). Selain itu, Battle Dota kali ini turut serta dalam melestarikan tradisi nenek moyang kita, yaitu Nomaden :D. Kita mainnya di Stan 4, dan minjem listrik disana (Ga minjem sih sebenernya, ga bilang soalnya). Walaupun Pak Kumis Om Kantin sempet ngusir, tapi lanjut terus! Ckckck, ada-ada saja (wck).

Monday, February 6, 2012

What's Going On?

People of Keluarga IPA Tiga



Ferocious Snake of T



Sketch of Trisma 35th Anniversary


Sunday, February 5, 2012

Dota part 1

Battle Yuk?

Kata battle tentunya lekat dengan istilah duel. Lo, tapi masak temen ngajak duel? Haha, tentu battle dalam hal ini berbeda. Battle yang dimaksud yakni bermain DoTa. Lalu apa sih DoTa itu sebenernya? Dengar-dengar Dota tu bikin ke
canduan, beneran ga sih?

Dota (Defense Of The Ancients) adalah salah satu dari sekian banyak game strategi, dimana kerjasama dengan tim, strategi, kekompakkan serta pembelian barang (item) dari masing-masing hero pemainnya haruslah tepat. Dota dapat dimainkan minimal oleh dua orang dan maksimal mencapai 12 orang. Awalnya aku ga tertarik sama game ini. Aku tahunya dari SMP, pas itu ada salah seorang temanku yang selalu ngomongin Dota tiap aku jalan pulang dengannya. “Wah, ini uda kecanduan namanya.”

Sampai akhirnya di SMA, Dota masih sering ku dengar. Apalagi waktu aku masuk optimasi TI. Ckckck, kakak-kakak kelasku pada main Dota di Lab. Bukan hanya dari optimasi TI, dari optimasi yang lainnyapun menjadikan Lab. mulmed sebagai tempat mereka berkumpul, tentunya buat Dota (bukan belajar bareng atau sekedar cari ilmu di internet, hhe). Deretan bangku depan mulmed selalu penuh, terisi kakak-kakak kelas setiap kali aku mengikuti optimasi. Siapa aja mereka? Ada Kak Kus, Kak Sutama, Kak Yuda, Kak Kasmadi, Kak Surya, kak Ambara, Kak Su, dan Kak Eka. Disaat dosen belum datang, waktu mereka manfaatkan. ”Klik klik klik”, kakak-kakak yang di lab dengan lincah menggerakan mouse mereka. Aku yang menontonnnya puyeng, ga ngerti cara mainnya, yang mana musuh yang mana teman. Semuanya ku lihat sama. Awalnya aku heran melihat mereka. Sepertinya seru, melihat raut wajah dan sesekali mereka berteriak kegirangan.

Keherananku berujung saat pembinaan satu bulan. Saat sedang jenuh belajar, kakak kelasku, Kak Sutama, justru menyarankan untuk bermain Dota bersama temanku, Oger (aneh memang, tumben ada yang nyuruh belajar main game, haha). Dengan semangat Kak Sutama mengajarkan game strategi satu ini. Yah, namanya masih belajar, akau masih bingung cara memainkannya. Sesekali aku mencari di internet guide untuk bermain Dota. Perlahan aku mengerti dan aku sering mencoba battle dengan Oger. Yup, ternyata asiknya main Dota baru terasa saat bermain melawan teman. Yang paling seru pas dapet nge-kill (membunuh) hero kepunyaan teman. Haha, gara-gara itu aku jadi pamer sama teman opti kimia, Lingga, yang sering juga mampir ke Mulmed. Lingga yang tertarik juga belajar memainkannya. Dan sehabis pembinaan, game ini justru menyebar di kelasku. Dan sampai sekarang, aku masih sering battle Dota bareng teman-temanku seperti Oger, Lingga, Tu Kibal, Adewe, Asep dan Hari. Sesekali juga mampir teman-teman dari kelas lain buat battle bareng kami kayak John dan Ayong.

Tentunya, gara-gara hal ini, aku jadi keinget dengan temanku SMP yang kerjaanya ke warnet melulu buat nge-Dota. Aku juga jadi ingat Kak Harum saat aku belum mengenal Dota. “De be nawang Dota, Tu nyesel pidan main Dota, tapi jani be kadung masalahne, kudyang men. :D” Intinya, kalau main Dota tentunya harus pintar-pintar membagi waktu, jangan sampai Dota atau game lainnya mengambil waktu belajar kita. Cheers!